4 Cara Mendidik Anak Melalui Diri Orang Tua Sendiri

Categories: Parenting
No Comments

Mendidik anak memang nggak ada ilmu pastinya, tapi kita bisa belajar dari mana pun. Termasuk dari diri sendiri.

Karena, memang nggak pernah ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua yang benar, yang bisa menunjukkan bagaimana cara mendidik anak yang baik. Nggak ada pula sertifikat yang bisa didapatkan oleh orang tua ketika berhasil mendidik anak. Betul?

Padahal, dalam kehidupan sehari-hari tentu saja tidak jarang kita mengalami kejadian di luar dugaan dan bikin dahi mengernyit. Banyak juga hal-hal yang membuat kita jadi menghela napas panjang ketika menghadapi anak tipe ‘dia-yang-salah-dia-yang-marah”.

Hvft! Sabar! Ingat, si kecil ini seperti mesin fotokopi. They do what they see.

So, penting buat kita, para orang tua, untuk menjaga sikap dan mempraktikkan hal-hal yang normatif di depan buah hati. Karena memang, cara mendidik anak yang tepat adalah dengan menunjukkannya secara langsung.

Tapi, nggak ada sekolah bukan berarti nggak ada pelajaran yang kita bisa dapatkan bukan? Kita bisa kok belajar mendidik anak dari mana saja dan siapa saja. Bahkan dari diri kita dan si kecil sendiri!

Bagaimana caranya?

Adalah dengan memberikan contoh pada si kecil beberapa hal baik yang bisa kita lakukan sehari-hari. Dengan menunjukkan sikap-sikap baik tersebut, kit akan belajar dari diri sendiri bahwa hal yang baik akan menjadi sesuatu yang baik pula, yang kemudian ditiru oleh si kecil.

Sikap-sikap baik seperti apa saja sih yang bisa kita tunjukkan pada si kecil dalam rangka mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik pula?

3 Hal tentang Kecemasan Anak Berpisah dari Bunda yang Bekerja

1. Pemaaf

Kadang ketika kita dalam keadaan terburu-buru atau dikejar waktu saat berbelanja di pasar swalayan yang padat tak sengaja keranjang kita ditabrak oleh keranjang orang lain. Sementara, si kecil di dalam keranjang belanja dan ia sedikit kaget. Orang tersebut hanya lewat begitu saja tanpa kata maaf yang terucap.

Nah, inilah saatnya kita menunjukkan sikap pemaaf dan mendidik anak untuk menjadi orang yang selalu ikhlas memaafkan.

“Maaf ya, Kak. Mungkin Ibu tadi buru-buru. Kakak kaget, ya? Sudah yuk, lanjut beli makanan kesukaan Kakak!”

Ia harus tahu bahwa terkadang ada saja orang yang seperti itu. Tapi, kalau kita salah, jangan gengsi juga untuk minta maaf. Jika orang lain salah, nggak perlu juga ngotot pakai urat, maafkan dan ajak ngomong baik-baik jika memungkinkan.

Hal ini akan berguna ketika si kecil menghadapi kondisi yang sama. Mainannya direbut oleh teman, misalnya. Pemaaf, namun juga menyelesaikan masalah, tidak hanya ‘nerimo’ jika diperlakukan tidak baik oleh orang lain.

2. Berterima kasih

Ucapan terima kasih merupakan salah satu bentuk rasa syukur.

Misalnya, saat minta tolong si Mbak ART untuk menyiapkan dan mengambilkan makanan untuk buah hati, jangan lupa berkata terima kasih pada si Mbak di depan buah hati.

Yes, itu dia cara mendidik anak secara langsung untuk selalu berterima kasih.

Memang sih, secara nalar, itu sudah kewajiban si Mbak untuk mengurus segala keperluan buah hati. karena toh dia juga akan digaji. Namun, pada dasarnya, sebuah ucapan terima kasih memiliki makna besar sebagai bentuk penghargaan terhadap orang lain.

Dengan begitu, secara tidak langsung, si kecil tahu saat di kelas ia minta tolong teman sebelahnya untuk mengambilkan pulpen yang jatuh, ia juga wajib mengatakan terima kasih.

4 Cara Mendidik Anak Melalui Diri Orang Tua Sendiri

3. Berbagi

Wajar ketika si kecil yang baru memasuki usia pra sekolah masih egosentris. Namun, berbagi tetap harus diajarkan sejak dini.

Mendidik anak untuk mau berbagi bisa kita lakukan kapan saja. Misalnya, saat kita dan si kecil sedang berada dalam bis Transjakarta yang cukup penuh. Kita bisa merapatkan duduk dan bergeser sedikit sehingga tempat duduk yang tadinya muat 7 orang, jadi bisa diduduki untuk 8 orang.

“Sini, Bu, masih muat.”

Si kecil yang melihat aksi kita ini akan berpikir, bahwa it’s ok to share with people jika memang kita mampu. Selanjutnya kita tinggal memberi rangsangan dengan mengajarkannya bahwa dalam berteman atau kehidupan sosial harus saling berbagi. Tentu dengan bahasa yang ringan sesuai usia si kecil.

4. Proaktif

Pernah berada dalam antrean panjang untuk membeli tiket bioskop di akhir pekan dan seseorang menyerobot dari samping? Nah! Hal yang perlu kita lakukan tentu menegurnya. Jangan hanya menggerutu di dalam hati, dan ‘mengikhlaskan’ kejadian tersebut. Katakan pada orang tersebut tanpa nada kesal.

“Mas, maaf, antreannya dari belakang sana, ya.”

Si kecil yang melihat langsung mengerti bahwa ketika ada orang yang tidak sesuai norma, perlu ia tegur dengan cara yang baik.

Banyak orang yang memilih diam dan membiarkan orang berbuat salah. Ini keliru lo! Kita harus bisa mempraktikkan sikap proaktif dengan memilah milih mana yang patut ditegur dan mana yang hanya di ‘ya sudahlah’-kan.

Yes, itu dia beberapa cara mendidik anak melalui diri kita sendiri. Jangan lupa untuk kompakan dengan keluarga dan orang-orang terdekat ya, misalnya seperti si Mbak asisten rumah tangga, juga wali kelas si kecil.

Semakin sering orang sekitarnya mempraktikkan, semakin ia terbiasa tumbuh dengan sikap tersebut.

Menumbuhkan Kemandirian Anak
Menumbuhkan Kemandirian Anak, ditulis oleh Eugenia Rakhma

Selain hal-hal kecil di atas, banyak sekali yang hal lain yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik, yang mandiri, serta disiplin. Semuanya ada di buku Menumbuhkan Kemandirian Anak ini.

Karena, pasti semua percaya, bahwa kemandirian dan kedisiplinan menjadi dasar untuk berkembangnya rasa percaya diri serta tanggung jawab anak, yang akan menjadi bekal untuk mereka sendiri di masa depan nanti.

Buku ini bisa dibeli di toko buku terkemuka di seluruh Indonesia. Juga bisa didapatkan di marketplace terkenal, seperti Tokopedia dan Shopee. Atau, dapatkan diskon istimewa untuk pemesanan langsung melalui WhatsApp ke Stiletto Book.

So, happy teaching now!

Your Thoughts