
Para penulis kadang memiliki tempat favorit menulis. Tempat-tempat tersebut biasanya dipilih karena memberi kenyamanan lebih dibanding tempat-tempat yang lain. Seperti musik dan kopi yang wajib ada bagi penulis tertentu misalnya, tempat favorit juga ada karena kebiasaan lo.
Kenny Scudero, penulis novel Comportably Awkward biasa menulis di dapur apartemennya dengan meja kecil dan kursi bar. Jika ia duduk di salah satu kursi bar yang lain, maka ide menulisnya tidak akan mengalir. Makanya ia memfavoritkan kursi tersebut sebagai tempat terbaiknya untuk menulis.
Nah, berikut ada 7 tempat menulis favorit yang bisa menginspirasimu
Perpustakaan

Ingat kan kalau di perpustakaan kita dilarang bersuara keras-keras karena takut mengganggu pengunjung yang lain?
Yep! Itulah mengapa perpustakaan bisa menjadi salah satu tempat menulis favorit, terutama buat penulis yang suka dengan suasana sepi. Di tempat ini kita bisa menulis dengan tenang.
Selain dekat dengan sumber inspirasi (buku), kita juga bisa mendapat energi positif dari orang-orang yang suka membaca buku. Yang harus diingat tentunya jam buka perpustakaan karena di sini belum banyak perpustakaan yang mau buka sampai malam, jadi maksimalkan menulismu dan gunakan waktu malammu untuk membaca.
Warung Internet

Jika suasana sepi sekali atau terlalu ramai tidak menjadi tempat menulis favorit kita, maka kita bisa mencoba menulis di warung internet. Di tempat tersebut, kita tidak akan merasa sendirian karena tentu ada banyak user di sekitar kita. Namun, meski banyak orang, tentunya privacy kita tetap terjaga dengan adanya kubikel, kan?
Namun, yang harus diingat adalah … saat memutuskan menulis di warnet, jangan sampai malah tergoda untuk berselancar ke sana kemari, ya. Sekali klik ke satu situs, percayalah, itu akan membikin kita tersesat dan lupa niat awal. Kecuali jika kita punya kontrol diri yang kuat, ini malah mendukung sekali untuk mencari bahan tulisan.
Sisi positif lain menulis di warnet adalah kita akan terpacu untuk sesegera mungkin menyelesaikan tulisan kita. Nggak mau kan, selesai menulis malah pusing bayar biaya rental yang membengkak? Ooops.
Taman Kota
Ada juga yang punya tempat menulis favorit di area umum, misalnya taman kota.
Jika punya kualitas konsentrasi yang oke, menulis di tempat umum justru akan sangat menyenangkan lo. Kita bisa terhibur dengan pemandangan yang tidak monoton dan tentu tidak akan cepat bosan.
Selain itu, banyak hal yang terjadi di taman kota yang bisa kita tulis, iya kan?
Beranda Rumah
Punya rumah (atau ngekos) di lantai atas dan ada berandanya? Jangan sia-siakan tempat strategis itu, dan jadikan sebagai tempat menulis favorit kamu.
Selain sepi, anginnya yang segar dan juga pemandangan dari atas yang terlihat indah, pasti akan membuat mood menulismu makin oke. Yuk, dicoba!
Coffee Shop

Bagi penulis yang addicted sama kopi, coffee shop yang memiliki suasana cozy akan menjadi tempat menulis favorit.
Tentunya tidak semua coffee shop nyaman dijadikan lokasi untuk menulis, kita harus pandai-pandai memilihnya. Misalnya, kita pilih coffee shop yang pengunjungnya tidak terlalu banyak, coffee shop yang menyetel musik-musik berirama lembut, dan tentu saja (ini yang penting) memiliki minuman dan camilan enak.
Salah satu penulis yang menjadikan coffee shop sebagai tempat menulis favorit adalah Herlina P. Dewi. Penulis buku Entrepreneur Talks sekaligus editor in chief Stiletto Book ini mengaku tidak bisa menulis tanpa kopi.
“Kalau di coffee shop kan kita tinggal pesen aja ya. Jadi aktivitas menulis tetep bisa lanjut, dan nggak perlu repot-repot ke dapur kalau kopinya habis,” akunya.
Kamar Pribadi di Rumah

Banyak penulis mempunyai tempat menulis favorit di rumahnya sendiri. Misalnya kamar tidur atau kamar khusus untuk menulis seperti kamar kerja.
Selain nggak perlu jauh-jauh keluar rumah, di kamar pribadi tersebut kita juga bisa bebas menentukan suasana yang diinginkan, bebas memakai baju apa pun, dan tidak terikat waktu.
Seperti Sybill Afiat, penulis novel Lara ini, mengaku memiliki ruangan khusus untuk menulis di rumahnya. Selain tidak terikat waktu, ia juga merasa lebih leluasa untuk mengenakan kaus dan celana pendek kesukaannya.
Alasan lain memfavoritkan kamar di rumahnya adalah, “Di saat rehat, aku tetap bisa melihat keadaan anak-anakku di kamar tidur. Itulah mengapa tempat tinggalku merupakan tempat menulis paling ideal bagiku,” paparnya.
Penulis lain yang menjadikan kamar sebagai tempat menulis favorit adalah Nimas Aksan. Penulis Janji Es Krim ini mengaku sejak kecil sudah suka mengarang.
“Sejak kecil aku seneng menyendiri sambil mengarang aneka cerita di kamar. Nggak suka diganggu. Sesekali aku ngafe, kalau pas dapet deadline nulis skenario dan di rumah lagi ribet. Tapi kalo ngafe suka nggak konsen, sering salah fokus malah liatin orang-orang di sekitar. Jadi kembali aja ke kamarku,” katanya.
Menjadikan kamar tidur sebagai tempat menulis favorit juga diakui oleh penulis Girl Talk, Lala Purwono.
“My bedroom is my sanctuary; suasana yang tenang membuat pikiran dan ketukan jemari di keyboard seolah asyik berkencan. Selama ada sinyal internet, saya bisa menulis di kamar sampai berjam-jam. FYI aja, hampir 90% tulisan saya lahir di atas tempat tidur. Jadi, there’s no better place, like my bedroom.”
Begitupun, tak jauh beda dengan Theresia Anik, penulis novel Last Roommate.
“My room is my best place to write, it can be my bed room or even my office’s cubicle (when I’m not too busy doing any official works). The reason is I feel to be where I belong, all I have is myself and my thought (and my computer).”
Ruang Tamu
Wah ternyata ruang tamu juga asyik ya buat nulis. Seperti Eva Sri Rahayu, penulis novel Dunia Trisa ini, mengaku suka sekali nulis di ruang tamu.
“Tempat favorit nulis saya di ruang tamu rumah Evi (kembaran saya). Kenapa? Jadi ceritanya saya hanya bisa nulis malam hari saat anak sudah tidur, otomatis tempat menulisnya di rumah. Karena rumah saya dan kembaran bersebelahan dan dia juga suka nulis, saya hijrah ke sana biar bareng-bareng nulisnya. Alesannya supaya saling menyemangati dan gampang buar brainstorming.”
Nah, itu tadi 7 tempat favorit menulis para penulis buku yang kreatif.
Jadi di mana karya-karya kecemu lahir? Punya tempat favorit menulis? Atau malah bisa menulis di mana pun tanpa ada satu saja tempat favorit? Cerita yuk!
Salam
Tikah Kumala
editor Stiletto Book