Membaca bisa jadi kegiatan rutin yang tak hanya membuat otak jadi rileks setelah seharian berkutat dengan rutinitas, tapi juga menambah asupan ‘gizi’ ke otak.
Tak heran, orang yang gemar membaca telah menganggap buku-buku adalah sahabat sejati; buku tak pernah mengeluh, ngambek, atau marah. Buku selalu setia menjadi kawan baik kapan pun diinginkan. Lalu, bagaimana cara kita merawat sahabat terbaik kita yang satu ini? Apalagi, ternyata, sahabat-sahabat kita jumlahnya puluhan … atau ratusan?
Punya perpustakaan pribadi di rumah rupanya jadi salah satu cara untuk menghargai si buku-buku sahabat kita itu. Selain jadi tempat penyimpanan, tak jarang perpustakaan pribadi di rumah jadi spot asyik untuk kegiatan membaca dan menghabiskan me-time.
Sebelum menentukan untuk membuat perpustakaan pribadi, tak ada salahnya memperhatikan beberapa hal berikut demi kenyamanan rumahmu dan buku-bukumu.
6 Hal untuk Diperhatikan Jika Kamu Ingin Membuat Perpustakaan Pribadi di Rumah
1. Memilih tempat
Pertimbangkan layout dan ketersediaan ruangan di rumah. Jika ada ruang khusus untuk dijadikan perpustakaan pribadi, itu pastinya bagus sekali!
Tapi jika tidak ada ruangan khusus, masih ada beberapa cara untuk mengakali. Misalnya, pilih salah satu sudut ruangan yang ada. Bisa di sudut ruang makan, ruang tamu, atau kamar tidur.
Selain itu, cara mengakali keterbatasan ruang bisa dengan cara membuat perpustakaan pribadi kamu di koridor maupun ruang sisa di bagian bawah tangga. Atau, bisa juga dibuat menyatu dengan ruangan lain.
2. Tahu jumlah buku yang dimiliki
Sebelum menentukan akan membeli atau membuat sendiri rak penyimpanan buku-buku, wajib hukumnya tahu berapa jumlah buku yang sudah dimiliki saat ini.
Jangan sampai setelah perpustakaan pribadi sudah selesai dibuat, ternyata ada buku yang tak kebagian tempat. 🙁 Selain itu, tahu dan kenal jumlah buku yang dimiliki akan memudahkan kita menatanya.
Tatanan buku yang sistematis memang sama pentingnya dengan menentukan rak yang pas untuk calon perpustakaan pribadi kamu.
3. Pilih warna
Perpustakaan tidak harus melulu dipadu dengan warna-warna gelap atau pucat yang membosankan. Kreasikanlah dengan warna-warna cerah dan eye catching supaya punya kesan lebih bersemangat dan fresh.
Warna-warni yang cerah juga bisa menarik perhatian anak-anak, terutama bila ingin menularkan virus membaca pada penghuni rumah yang masih kecil 🙂
4. Tata letak furnitur
Berdasarkan ruang yang ada, tentukan berapa banyak kursi, sofa, meja, serta lampu yang cocok dan nyaman. Jangan sampai ketidaknyamanan mengganggu acara baca di perpustakaan hanya gara-gara pencahayaan kurang terang.
Ingin menjadikan perpustakaan pribadi di rumah tempat yang nyaman untuk santai? Bisa tambahkan karpet serta bantal yang nyaman untuk tiduran 🙂
5. Rak yang aman
Kehadirannya jadi wajib untuk sebuah perpustakaan pribadi di rumah karena fungsi rak memang untuk menyimpan dan meletakkan buku-buku koleksi agar tidak berserakan.
Model dan jenis rak buku sangat banyak di pasaran, mulai dari rak buku built-in (rak yang menyatu dengan ukuran home library), rak beli jadi, rak terbuka, rak tertutup, atau rak buku khusus untuk anak-anak (dengan desain dan warna yang disesuaikan untuk anak-anak, tentunya).
Sebelum memutuskan untuk membeli maupun merakit sendiri, pastikan rak terbuat bahan yang kuat serta aman, sehingga kemungkinan rak buku ambruk karena keberatan menopang beban buku-buku akan diminimalisir.
Selain itu, ukuran rak juga harus disesuaikan dengan buku-buku yang akan disimpan, supaya tidak terjadi malfungsi penggunaan rak buku. Berikut adalah daftar yang berisi ukuran serta kebutuhan rak buku:
- Jenis buku: buku kecil (novel)
Ukuran buku: 12,5 x 18,5
Ukuran rak (dalam cm): 17,5 x 23,5 - Jenis buku: Buku sedang
Ukuran buku: 14,5 x 20,5
Ukuran rak (dalam cm): 19,5 x 25,5 - Jenis buku: majalah
Ukuran buku: 17 x 21,5
Ukuran rak (dalam cm): 22 x 26,5 - Jenis buku: buku besar
Ukuran buku: 24 x 30
Ukuran rak (dalam cm): 29 x 35
6. Jaga kondisi buku
Buku-buku mudah rusak jika tidak dirawat dengan tepat. Halamannya bisa menguning karena jamur dan lapuk.
Sebaiknya hindari membuat perpustakaan yang berada di ruang terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Sinar matahari langsung membuat buku cepat rusak.
Selain itu, jangan memilih tempat lembap sebagai kandidat ruangan untuk home library. Sirkulasi udara yang baik dan suhu ruangan yang terjaga akan membuat buku lebih awet.
Usahakan beri sampul untuk setiap buku supaya kondisinya lebih awet. Bisa juga menaburkan kamper di celah-celah buku untuk mengusir ngengat dan bau tak sedap.
Nah, gimana? Sudah punya ide dan inspirasi memulai dari mana untuk membuat perpustakaan pribadi kamu sendiri? Sesederhana apa pun idenya, semoga terealisasi dan membuat hubunganmu dan buku-bukumu semakin ‘langgeng’. 😉
Happy Reading!
Dian Iriana