Behind the Scene Buku Bisnis Entrepreneur Talks – Sebuah Catatan Penulis

Categories: Artikel
No Comments

Wohooo! Akhirnya ngeluarin buku bisnis baru, setelah bertahun-tahun semedi. *Terharu. *Sujud syukur. 😆

Saban hari berhubungan dengan para penulis-editor, plus lihat tumpukan buku baru di ruang redaksi, ternyata tak lantas membuatku terinspirasi untuk rutin menulis. Astagfirullah, ini bukan contoh yang baik. Padahal kalau emang niat (apalagi kalau udah dikasih deadline sama yang suka nagihin artikel setiap bulan—hallo, Mbak Carra!) pasti juga bisa cepet rampung. Intinya niat baik ditebelin dulu, kalau kata Bang Haji. Oke sip.

Dan, emang bener sih. Pengerjaan buku bisnis bersampul hijau dengan sentuhan oranye yang berjudul “Entrepreneur Talks” ini cukup cepet, menurutku. Nggak tahu deh kalau menurutmu . Dari awal ide membuat buku ini sampai benar-benar rampung, aku hanya membutuhkan waktu enam bulan. Cepet nggak tuh? Lumayanlah ya, haha.

Mengapa terpicu ide buku bisnis Entrepreneur Talks?

Well, ide menulis buku bisnis ini awalnya dari beberapa teman di media sosial yang sering nge-DM atau komen di Instagramku. Bertanya banyak hal, mulai dari cara mencari followers di Instagram, cara menangani pelanggan yang komplain, bagaimana cara membuat tim yang kompak, bagaimana strategi mengembangkan usaha biar tidak jalan di tempat, dan seterusnya. Banyak pokoknya.

Sampai kemudian aku kepikiran buat bikin bukunya aja. Dengan harapan, nantinya, para business owner bisa menerapkan strategi-strategi yang selama ini aku jalankan di Stiletto Group. Hasek. Gaya banget ya? Berasa strateginya udah paling TOP pisaaan.

Ng … enggak gitu juga sih. Tapi paling nggak, apa yang aku tulis di buku bisnis ini, memang benar-benar apa yang aku jalankan selama ini dalam usahanya membangun Stiletto Group sampai berjalan tujuh tahun dan bisa terus berkembang. Amin.

Ada apa dalam buku bisnis Entrepreneur Talks ini?

Buat teman-teman yang tahu awal mula Stiletto Book, mungkin sedikit heran dengan perkembangannya sekarang.

Yeah, karena Stiletto sekarang tidak hanya menerbitkan dan menjual buku saja, tapi juga produk-produk handmade home décor, dengan brand Stiletto Living dan Stilokiddo. Juga lini baru di Stiletto Book yang kami beri nama Stiletto Indie Book.

Yup, itu semua adalah salah satu cara bertahan di dunia usaha yang sangat struggling. Semuanya aku ceritakan di buku bisnis ini juga. Nyatanya memang benar, kehadiran tiga brand itu sangat memberi warna baru di kantor Stiletto Group.

Aku yang awalnya membangun usaha ini seorang diri, sekarang sudah ditemenin tim sejumlah 40-an orang. Nah lho, mulai sombong kan? Haha. Maaf, biar teman-teman yang baca bisa tambah semangat nantinya. Bisnis yang dikelola serius, hasilnya juga bisa serius kok. Serius kan jadinya ini ngomongnya .

Kembali ke tema buku. Aku sendiri heran, kok tahu-tahu bukunya udah jadi aja. Tebel pula, 212 halaman. Lumayan kan itu kalau tip-tipnya dijalankan semua, bisa setahun full teman-teman dikasih PR buat nerapin stateginya satu per satu. Semangat! Jangan kasih kendor pokoknya!

Yeah, aku sangat berharap, buku bisnis ini nantinya bisa menjadi handbook buat para entrepreneur dalam mengembangkan usaha.

Ada 7 bab yang aku bahas di buku bisnis ini, meliputi:

  • Good product,
  • Good Promotion,
  • Social Media Marketing,
  • Good Team,
  • Good Management,
  • Good Service, dan
  • Never Ending Innovation.
  • Lengkap pokoknya. Aku jembrengin dari A sampai Z. Mulai dari cara membuat produk yang berkualitas dan diminati pasar, cara melayani pelanggan, manajemen usaha, bagaimana agar kita bisa terus berinovasi, sampai cara membangun brand dan memaksimalkan sosial media. Komplit!

Penginnya, bukunya memang bisa menjawab semua pertanyaan teman-teman yang ingin mulai serius mengembangkan usaha. Amin.

Beberapa fun fact about Entrepreneur Talks

Aku tuliskan beberapa fun facts tentang buku “Entrepreneur Talks” ya. Check ‘em out:

1. Menulis buku bisnis ini, tak ubahnya seperti nyusun skripsi. Buku-buku yang selama ini aku baca, aku kumpulkan, dan aku reread bentar, hanya untuk mengingatkan poin-poin yang selama ini aku jalankan—yang tipnya aku dapatkan dari berbagai buku tersebut. Ini beberapa bukunya ada di pic, masih banyak yang nggak ikut kefoto.

2. Aku juga bercerita tentang perjalanan Stiletto dari awal, dimulai dari meja di kamar kosong, sampai sekarang bisa berkantor di sebuah gedung yang lumayan strategis (yang juga berfungsi sebagai toko) dan punya dua rumah produksi (workshop jahit dan workshop kayu).

3. Setiap akhir bab ada lembar checklist pekerjaan yang bisa diisi para pembaca. Jadi kayak ngisi diary gitu nantinya

4. Buku ini mendapat testimoni dari 4 perempuan kece: Ria Sarwono (Founder CottonInk), Tasniem Rais (Entrepreneur dan Direktur Akademik Budi Mulia Dua), Indari Mastuti (CEO Inscript Creative), dan Rizky Aulia (Manajer Operasinal Stiletto Group dan Co-founder @Stilokiddo)

5. Ada cerita dari Mbak Carolina Ratri, marketing communicator Stiletto Group sebagai perwakilan tim, karena Mbak Carra sudah bergabung di Stiletto selama kurang lebih 4 tahun. Menemaniku dalam suka dan duka, pokoknya. XO.

6. Di buku ini, ada selipan quote-quote yang aku bikin sendiri, dengan harapan bisa dipakai buat foto dan diunggah ke Instagram. Haha. Nggak ding, itu quote-quote penyemangat biar bisa jadi reminder para pembaca. Contohnya seperti ini:

Behind the Scene Buku Bisnis Entrepreneur Talks - Sebuah Catatan Penulis

7. Isi bukunya cerah ceria dengan sentuhan layout berwarna oranye. Yeay! Karena hidup tidak sekadar hitam-putih, ye kan?

8. Dengan tidak tahu malu, di buku itu, aku nulis perjalanan singkatku dari lahir sampai saat ini ketika berusia 17 tahun ini. Haha, berusia 17 tahun, 20 tahun yang lalu maksudnya yeee #TimLupaUsia #ForeverYoung.

9. Ketika proses penyuntingan naskah, aku sempat bilang ke editorku, Miss Mutiara Arum, “Mut, kalau ada cerita yang lebay atau narsis, tolong langsung diedit aja ya!” Yes, aku nggak mau bukannya menginspirasi, bukunya nanti terkesan terlalu show off. Tapi ternyata lulus sensor semua secara konten. Jadi bisa diambil kesimpulan kalau menurut Mbak Editor, ceritaku tidak lebay ya? Semoga begitu juga menurutmu. Haha.

Yaaa. Kurang lebih seperti itu cerita di balik buku bisnis “Entrepreneur Talks” yang sebentar lagi akan diluncurkan.

Buku Entrepreneur Talks ini sudah hadir di toko buku Gramedia di seluruh Indonesia. Grab it fast, dan segera kembangkan bisnismu!

Salam Supergirl!

XOXO
Herlina P Dewi
IG @herlinapdewi

Your Thoughts