
Banyak sekali pro dan kontra di luar sana mengenai ibu bekerja. Pilihan menjalani karier bagi seorang ibu memang sudah menjadi dilema epic yang senantiasa berada dalam benak. Apakah hal ini juga sedang Bunda alami?
Bukan saja kelebihan dan kekurangannya yang butuh pertimbangan secara internal, tapi juga faktor eksternal seperti pandangan orang. Pasti sudah sering mendengar kan, sindiran klasik “Perempuan itu ya ‘ngurusin suami dan ‘ngemong anak, masa iya kerjanya miting.” Ew!
So, for mothers who-–karena satu dan lain hal–have chosen to be a career woman, here are some important notes to bear in mind, to keep you away from being guilty!
Hentikan rasa bersalahmu, para ibu bekerja, karena kalian memiliki 7 hal luar biasa ini dalam diri kalian!
Bunda pasti mencintai anak-anak to the sun and back!
Ibu mana pun, baik itu ibu bekerja atau ibu rumah tangga, selalu akan menyayangi anak-anaknya! So, abaikan cibiran orang yang menganggap seorang ibu bekerja itu punya rasa sayang pada anak-anak yang tidak sebanyak seorang stay at home mom.
Well, hilangkan jauh-jauh perasaan bersalah, karena anggapan itu nonsense! Of course you love your children just a much!
Sudah terlalu lama, Bunda bertarung dalam dilema yang tak perlu
Siapa pun tahu bahwa keputusan untuk menjadi ibu bekerja dan meninggalkan anak-anak dalam pengawasan orang lain adalah keputusan yang luar biasa sulit. Ibu bekerja mana pun tentu mengalami malam-malam panjang penuh dengan kegelisahan dan pertimbangan, sebelum akhirnya memutuskan.
Oleh sebab itu, be confident that your decision is correct and will be the best for you and your family!

Bunda melakukannya demi keluarga
Ya, Bunda melakukannya untuk kepentingan keluarga. Semakin tumbuh dan berkembangnya anak-anak, tentu semakin banyak kebutuhannya.
Hal inilah yang paling sering menjadi alasan mengapa Bunda harus terjun langsung ke lapangan, dan menyandang status sebagai ibu bekerja, untuk mencari tambahan penghasilan. Go for it, Bun!
Bunda telah menitipkan si kecil pada orang yang tepat!
Was-was? Pasti! Tapi tenang saja, anak-anak sudah bersama kakek-neneknya, atau dititip pada babysitter di rumah, atau berada di sekolah ataupun daycare yang aman dan nyaman.
Yakinlah bahwa orang tua sangat mengerti keadaan Bunda yang harus menjadi ibu bekerja, hingga rela membantu mengasuh cucunya. Percayalah juga pada si mbak di rumah, karena Bunda sudah memilih orang yang tepat setelah mewawancara puluhan kandidat. Selain itu, daycare-nya anak-anak pun pasti sudah melalui survey yang mendalam a la Bunda, kan?
So, be cool!

Because of you, the world runs very well!
Bayangkan, kalau tidak ada para ibu bekerja di sekolah-sekolah anak sebagai tenaga pengajar, atau di rumah sakit sebagai dokter, bidan, juru rawat, atau di luaran sebagai marketing bank, asuransi, multi level marketing, atau jabatan dan profesi apa pun itu, apa yang akan terjadi pada dunia?
Thanks to you, the world is doing great!
Berterimakasihlah pada diri sendiri, yang sudah membereskan semua urusan dengan baik!
Biar bagaimanapun, Bunda tentu tidak akan meninggalkan rumah dalam keadaan kacau, kan? Di sela kerusuhan pagi hari, Bunda pasti menyisakan tenaga untuk menyiapkan sarapan, baju kerja suami, baju seragam anak, bahkan memandikan dan menyuapi si kecil.
Lalu, di penghujung hari yang melelahkan–meski butuh perjuangan–Bunda pun meluangkan waktu untuk membuatkan susu dan membacakan cerita sebelum tidur.
Bunda selalu menjadi pahlawan untuk anak-anak!
Sadarkah bahwa dengan menjadi seorang ibu bekerja, Bunda sedang memberikan gambaran yang baik bagi anak-anak di rumah?
Bunda adalah perempuan lembut sekaligus tangguh, yang mampu menjalankan pekerjaan rumah sekaligus pekerjaan kantor! Hanya dengan mengenakan daster dan rol rambut, Bunda bisa menyiapkan berbagai keperluan suami dan anak-anak, lalu segera berganti peran untuk meng-handle bos dan klien dengan balutan blazer dan wajah cantik berpulas make up.
You really are an idol!
So, wahai, para ibu bekerja, masih merasa bersalah karena kurang menghabiskan waktu untuk anak-anak? Well, don’t!

Atasi rasa bersalah Bunda bersama Mom Santy Dwi Kristina, sang penulis buku Kenapa Bunda Harus Bekerja?–buku yang penuh dengan tip dan kisah inspiratif menjadi ibu bekerja bahagia dan bebas dari rasa bersalah.
Yuk, berikan teman pada hari-hari sibuk Bunda bersama buku ini, because being a happy working mom is a must!
Keep going, para ibu bekerja! You just rock!