6 Perbedaan Penerbitan Buku Mayor dan Penerbitan Buku Indie

Categories: Tip Menulis
8 Comments

Hai, Stilovers! Kamu sudah tahu kan, kalau Stiletto Book Group kini punya dua lini penerbitan, yaitu penerbitan buku mayor (dengan brand dan logo: Stiletto Book) dan penerbitan buku indie (dengan brand dan logo: Stiletto Indie Book).

Nah, kamu sebenernya tahu nggak nih, apa perbedaan dua jenis penerbitan ini secara umum?

Belum? Kamu masih bingung, mengapa harus ada dua jenis penerbitan ini di Stiletto Book, dan apa pula bedanya?

Jangan bingung, Stilovers, karena Stiletto sekarang akan menjelaskannya untuk kamu, para Stilovers tercintah. Ciyeh.

 

6 Perbedaan proses penerbitan buku mayor dan penerbitan buku indie

 

Salah satu produk penerbitan buku mayor Stiletto Book: Aku, Kopi, dan Kamera

Salah satu produk penerbitan buku mayor Stiletto Book: Aku, Kopi, dan Kamera

1. Penyiapan dan Proses Penulisan Naskah

Penerbitan buku mayor

Naskah yang diterbitkan secara mayor, tentunya naskah tersebut sudah diseleksi terlebih dahulu oleh editor akuisisi (editor yang bertugas menyeleksi naskah masuk). Jika sudah dinyatakan layak terbit, maka ketika proses penulisan buku, ada editor dari pihak penerbit yang biasanya akan ikut memantau progres penulisan naskah kamu. Editor akan berperan sebagai partner penulis selama proses penyusunan dan penyuntingan naskah.

Editor akan memberikan deadline, memeriksa naskah, memberikan masukan dan juga saran untuk konten naskah kamu, supaya lebih baik. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa dalam penerbitan mayor, penerbit punya andil besar dalam melahirkan karyamu.

Penerbitan buku indie

Kamu, sebagai penulis, memegang kendali penuh terhadap karya yang sedang kamu tulis. Karyamu adalah karya idealism. Karya yang benar-benar kamu mau. Pihak penerbit, melalui editor indie, hanya mengecek, apakah naskahmu sudah sesuai dengan standar percetakan secara teknis saja. Namun, biasanya penerbit juga menyeleksi secara umum: tidak SARA dan memuat unsur pronografi.

However, ada keuntungan yang ditawarkan untukmu lho, kalau kamu menerbitkan naskah melalui Stiletto Indie Book.

Keuntungannya adalah editor indie di Stiletto Indie Book juga akan melakukan proofreading atau pemeriksaan aksara terhadap karyamu. Kami akan mengoreksi ejaan, kata baku, tanda baca, bahkan terkadang kami juga akan memberikan catatan atau saran jika tulisan kamu kurang oke. Semua itu kami lakukan agar buku indie-mu tetap enak dinikmati dari segi teknis penulisan J.

Namun, meski kami telah memberi masukan dan koreksi berkaitan dengan konten bukumu, keputusan akhir tetaplah di tanganmu, sebagai penulis.

 

2. Biaya

Penerbitan buku mayor

Dari segi biaya, untuk penerbitan mayor, semuanya ditanggung oleh penerbit. Mulai dari biaya cetak, biaya distribusi ke toko-toko buku, sampai biaya promosi, semua menjadi tanggung jawab penerbit.

Penulis tinggal menunggu royalti saja, yang besar dan waktu penerimaan telah disepakati bersama sebelum buku terbit.

Penerbitan buku indie

Biaya penerbitan buku menjadi beban penulis. Ada biaya cetak, mungkin juga biaya desain cover buku, layout, dan editing. Kalau kamu menginginkan bukumu juga didistribusikan ke toko buku, maka ada juga biaya distribusi yang akan dibebankan padamu.

Tapi, biasanya sih, semua biaya itu juga akan kembali lagi kok nanti jika bukumu laris dibeli orang J.

 

3. Sistem percetakan

Penerbitan buku mayor

Dalam penerbitan mayor, penerbit akan mencetak buku dalam jumlah besar, sesuai kebijakan masing-masing. Ya, kalau di Stiletto Book sih, biasanya buku terbit akan dicetak sebanyak 2.500 – 4.000 eksemplar pada cetakan pertama. Banyaknya jumlah cetakan ini biasanya juga akan diinformasikan terlebih dahulu dalam MoU.

Penerbitan buku indie

Jumlah buku yang dicetak akan disesuaikan dengan pemesanan. Kalau ada yang pesan satu eksemplar saja, ya maka akan dicetak satu saja untuk dikirimkan pada pemesan. Kalau mau cetak banyak? Bisa bingits!

 

4. Promosi

Penerbitan buku mayor

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, promosi menjadi tanggung jawab penerbit mayor, dan dibantu oleh penulis pastinya.

Biasanya promosi akan direncanakan oleh pihak penerbit, seperti launching and book signing, blog tour, bedah buku, pameran buku, dan lain-lain. Penulis tinggal meneruskan saja informasi-informasi promosi penerbit ke teman-teman di jejaring pribadinya.

Namun, sebaiknya penulis juga kooperatif dalam hal promosi ini. Misalnya, kalau ada ide promosi, bisa diusulkan ke penerbit, sehingga bisa dieksekusi bersama. Karena keberhasilan sebuah buku di pasar tidak lepas dari kerja sama penerbit dengan penulisnya. Penerbit pastinya lebih suka dengan penulis yang rajin mempromosikan bukunya, baik melalui media sosial maupun promo langsung ke komunitas-komunitas yang diikutinya.

Penerbitan buku indie

Penulis menjadi penanggung jawab penuh promosi bukunya sendiri. Apakah mau mengadakan bedah buku atau sejenisnya, semua diatur sendiri oleh penulis.

Kalau di Stiletto Indie Book sih, ada beberapa promosi yang dimasukkan dalam paket-paket penerbitan indie-nya. Misalnya pembuatan e-banner, dipromosikan di semua media sosial, bahkan memuat profil dan wawancara penulis di website untuk paket tertentu.

Kamu bisa memilih paket yang sesuai dengan kemampuan kamu, berikut bentuk promosi yang ada dalam paket tersebut. Di luar paket itu, pastinya kamu harus mengaturnya sendiri.

 

5. Distribusi

Penerbitan buku mayor

Buku-buku yang diterbitkan secara mayor akan otomatis didistribusikan ke toko-toko buku di seluruh Indonesia. Buku-buku kamu akan dipasang di rak-rak toko buku kesayangan.

Tak hanya itu, buku kamu biasanya juga bisa dibeli secara online, misalnya di toko buku online, di marketplace, langsung melalui penerbit dan penulis, juga akan diedarkan dalam bentuk ebook, meski belum semua penerbit telah menjual buku-buku mereka dalam bentuk ebook.

Penerbitan buku indie

Karena dicetak dalam jumlah terbatas, buku-buku kamu yang diterbitkan secara indie, terutama yang melalui Stiletto Indie Book, akan dijual secara online saja, yaitu langsung ke Stiletto Indie Book atau pesan melalui penulis. Namun, walaupun terbit secara indie, buku kamu juga akan dijual dalam bentuk ebook yang kemudian bisa dibeli di Google Play Book dan Scoop.

Akan tetapi, jika kamu pengin bukumu didistribusikan ke toko buku juga bisa kok. Kamu tinggal menghubungi Redaksi Stiletto Indie Book saja untuk mendapatkan detail syarat dan ketentuannya.

 

6. Royalti

Penerbitan buku mayor

Kamu sebagai penulis buku yang diterbitkan secara mayor berhak atas royalti yang besar dan waktu penerimaannya disepakati sebelum buku terbit.

Rata-rata sih royalti untuk penulis buku mayor itu sebesar 10% dari harga jual buku di toko buku. Sedangkan waktu penerimaannya antara 3 – 6 bulan, tergantung kebijakan masing-masing penerbit. Semuanya tentu dipengaruhi oleh jam terbang dan popularitas penulis bukunya juga ya.

Penerbitan buku indie

Kamu sebagai penulis buku indie akan mendapatkan royalti yang bisa mencapai 50%, bahkan lebih kalau di Stiletto Indie Book, dari harga jual buku kamu.

Kenapa bisa begitu besar? Karena ada banyak biaya penerbitan yang bisa dipangkas, Stilovers, seperti biaya distribusi, biaya promosi dan sebagainya.

 

Nah, itu dia 6 perbedaan mendasar antara penerbitan buku mayor dan penerbitan buku indie, terutama di Stiletto Indie Book. Sudah jelas kan, sekarang? Jangan bingung lagi ya.

Jadi, kapan naskahmu siap?

 

Salam,
Carolina Ratri
Marcomm

8 Comments

Your Thoughts