Ingin Berbisnis? Ini Dia 3 Pertanyaan Penting Sebelum Memulainya!

Categories: Artikel, Panduan
No Comments

Stilovers ada yang ingin berbisnis?

Pemerintah saat ini sedang berprogram untuk mendayagunakan sumber daya manusia Indonesia agar lebih mampu bersaing secara global. Tidak hanya mempersiapkan SDM untuk ranah pekerja, namun juga pengusaha. Ada banyak sekali program yang memberdayakan, baik seminar motivasi, pelatihan, sampai pinjaman.

Ya, berkarier di perusahaan orang memang menjanjikan secara finansial, namun jika Stilovers ingin berbisnis dan menjadi pengusaha pun, itu pun tak kalah menggiurkan. Bayangan untuk sukses punya bisnis yang bisa dijalankan sampai diwariskan pada anak-cucu pastilah membayang dengan begitu indah.

Memang tak salah kok kalau kita punya mimpi ingin berbisnis sendiri suatu hari nanti.

Jika sudah terbit rasa ingin berbisnis, maka kenapa tak mewujudkannya dengan segera? Jangan lupa ikuti berbagai seminar juga pelatihan. Jalin networking dengan mereka yang lebih dulu terjun ke dunia entrepreneurship. Banyak-banyak baca buku bisnis, dan yakinkan diri untuk memulai.

Nah, tapi sebelumnya, yakinkan diri akan bisnis yang bakal digeluti, karena keyakinan yang mantap akan membawa energi tersendiri.

Setidaknya, jawablah 3 pertanyaan penting berikut ini dulu jika Stilovers memang ingin berbisnis tahun ini!

7 Kesalahan Memulai Bisnis yang Biasa Dilakukan oleh Pebisnis Pemula

Ada berapa bisnis yang sama dalam radius 3 km?

Terjun ke dunia bisnis itu perlu sekali mempertimbangkan kekuatan saingan. Nah, sebelum memulainya, carilah tempat di mana produk kita itu tidak ada lawan, paling tidak dalam radius 3 kilometer. Jika tidak ada saingan, maka semua orang dalam jarak tersebut adalah konsumen kita.

Misalnya, ingin berbisnis laundry. Coba amati, apakah ada laundry lain yang ada dalam radius 3 km dari tempat kita hendak mendirikan bisnis tersebut?

Namun demikian mengingat padatnya penduduk, maka bisa jadi ada saja bisnis yang sama di dalam jarak itu. Jika demikian, maka sikap pertama yang harus diambil adalah: rela untuk berbagi konsumen. Sikap kedua yaitu: semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi konsumen, agar bisnis kitalah yang ada di hatinya. Yang ketiga, cari sesuatu yang bisa menjadi ciri khas kita yang membawa keunikan tersendiri dibandingkan bisnis lain yang sejenis itu.

Misalnya, contohnya masih dengan bisnis laundry ya. Dengan harga yang sama, Stilovers bisa memberikan servis yang lebih. Misalnya gratis laundry setelah 7 kali laundry di tempat kita. Atau, gratis setrika untuk 1 kg pertama. Dan seterusnya. Tentunya, Stilovers harus memperhitungkannya dengan baik ya. Jangan sampai, maunya memberi servis lebih tapi justru malah rugi.

Dengan demikian, kita akan mampu bersaing secara sehat dengan siapa saja.

Berapa banyak yang akan datang?

Dalam berbisnis, kita tentu harus paham akan target pasar kita. Oleh sebab itu, bukalah bisnis di lokasi yang sesuai dengan tipe konsumen yang menjadi sasaran penjualan.

Ingin berbisnis jasa fotokopi, misalnya, tidak akan cocok berada di daerah perumahan mewah di mana sang target pasar jarang sekali keluar rumah. Tidak akan ada yang mendatangi dan membeli produk atau memakai jasa kita. Bisnis itu akan lebih sesuai berada di dekat sekolah, kampus, atau perkantoran, ketika banyak orang butuh dan sering membuat dokumen.

Begitu juga dengan bisnis laundry tadi. Biasanya akan lebih laris ketika berada di kawasan yang banyak kos, apartemen, atau perumahan yang ditinggali oleh para pekerja sibuk ataupun mahasiswa.

Agar bisnis sukses, maka kita harus bisa memproyeksikan siapa saja yang akan datang mencari dan membutuhkan produk ataupun jasa yang kita tawarkan. So, pertimbangkan lokasi berikut target pasarnya, sehingga apa yang kita tawarkan akan sesuai dengan tipe konsumennya.

Ingin Berbisnis? Ini Dia 3 Pertanyaan Penting Sebelum Memulainya!

Seberapa unik produk atau jasa kita?

Nah, ini sudah kita bahas sepintas di poin pertama tadi. Jika ingin berbisnis dengan produk atau jasa yang secara umum sudah banyak ada, maka pembelinya pun ada di sekitaran saja.

Tapi kalau kita menawarkan produk atau jasa yang unik, maka ada kemugkinan jangkauan konsumennya meluas.

Jangan lupa untuk mencari tahu tentang potensi penerimaan orang terhadap keunikan itu, dengan sedikit riset ataupun survei. Hal itu untuk memastikan bahwa produk atau jasa kita akan terpakai dan tidak malah dianggap aneh.

Namun biasanya, yang unik justru yang menjadi incaran, jadi semangatlah dalam berkreasi menciptakan produk atau jasa yang orisinil dan menjadi pionir. Terkadang, bahkan tanpa beriklan pun dagangan itu akan berpromosi dengan sendirinya. Tidak perlu kaget jika suatu saat nanti datang konsumen dari negara lain, dan penawaran kita jadi go-international!

Nah, selain mempertanyakan hal-hal yang menguji mental usaha kita seperti di atas saat ingin berbisnis, jangan lupa untuk bertanya juga kepada orang-orang terdekat tentang ide bisnis kita. Minta pendapat dan saran, karena merekalah orang-orang yang pertama ingin kita maju sehingga tentu akan memberi masukan yang jujur adanya.

Jika punya kenalan yang sudah lebih dulu terjun ke dunia bisnis, lakukan pendekatan juga. Mintalah beberapa tip tentang mengelola usaha secara personal, karena biasanya mereka tidak sungkan membocorkan rahasia kesuksesannya.

Stilovers juga dapat melengkapi diri dengan membaca berbagai buku bisnis untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Salah satu yang direkomendasikan adalah 50 Ide Bisnis Bermodal 5 Jutaan, yang ditulis oleh Lily Kurniaini ini.

50 Ide Bisnis Bermodal 5 Jutaan
50 Ide Bisnis Bermodal 5 Jutaan

Dalam buku ini, dikupas tuntas 50 ide bisnis beserta persiapan hingga BEP-nya, sehingga kita bisa memperkirakan bisnis apa yang cocok bagi kita. Modal juga enggak terlalu banyak, sehingga pasti bisa dilakukan oleh semua orang yang ingin berbisnis.

Untuk mendapatkannya, Stilovers bisa menghubungi nomor WA di 0881 273 1411.

Nah, jika hati sudah mantap dan segala dukungan sudah didapat, maka selamat berjuang dan semoga berhasil!

Your Thoughts