
Ingin memperkenalkan dan menanamkan pola makan sehat pada balita? Bunda bisa memulainya sejak si kecil mulai melahap MPASI-nya.
Karena, Bunda mana sih yang nggak ingin mempunyai anak balita sehat? Bener nggak?
Bahkan, dikutip dari situs PopSugar, para ahli dari Infant Nutrition Council of America, Bunda dapat mulai menerapkan pola makan sehat pada bayi Bunda sejak hari pertama ia lahir lo!
Dengan memperkenalkan pola makan sehat sejak dini ini, selanjutnya, lama-kelamaan sistem pencernaannya akan menyesuaikan dan ia pun terbiasa makan sehat.
Ya, meskipun saat bayi kebanyakan ia hanya mengonsumsi ASI atau susu formula dan makanan bernutrisi yang dilumatkan. Namun, Bunda harus tahu dan terapkan 4 kebiasaan ini agar si kecil tumbuh menjadi balita sehat sekaligus seorang healthy eater hingga ia dewasa nanti.
4 Hal untuk mulai memperkenalkan pola makan sehat untuk si balita agar tumbuh menjadi seorang healthy eater

Ketahui saat ia kenyang
Saat ia menaruh botol susu dan terlihat tidak tertarik lagi dengan botol susunya, jangan paksa ia untuk menghabiskan ya, Bunda.
Itu tandanya, perutnya sudah terisi dan ia merasa sudah cukup. Pilihlah ukuran botol yang kecil atau sedang sesuai dengan umur balita Bunda. Hati-hati, kalau Bunda terlalu banyak memberi susu nanti ia gumoh.
Setelah ia menghabiskan susunya pun sebaiknya jangan biarkan ia langsung tidur ya, Bunda, agar kemudian ia punya pola makan sehat. Ajak duduk-duduk dulu sebentar, atau Bunda gendong dalam posisi yang tidak datar. Tunggu beberapa saat sebelum akhirnya ia tidur.
Setop menyusui atau memberikan susu formula tengah malam
Saat berat badan anak balita Bunda sudah mencapai 5,5 kilo atau lebih, sebetulnya ia sudah bisa tidur tenang dalam waktu 6 jam tanpa asupan ASI ataupun susu formula.
Jadi sebenarnya, Bunda sudah bisa melepasnya dari payudara Bunda ataupun botol susunya di malam hari.
Tapi, ya wajar sih, kalau anak masih susah dilepaskan menyusu sampai tertidur begini, karena kebiasaan saat awal-awal ia lahir pastinya ‘begadang untuk menyusui’ kan, Bunda?
Namun, untuk mulai membentuk pola makan sehat pada balita, Bunda memang harus tahu waktu yang tepat untuk berhenti memberikan susu. Kalau bingung saat dapat saran dari ibu mertua, ibu kandung, dan saudara yang beda-beda soal ini, solusi paling baik ya bertanya ke ahlinya, dokter anak, sehingga Bunda tahu keterangan medisnya.

Saat ia terbangun atau menangis, sebaiknya tidak langsung diberi susu atau makan
Balita Bunda menangis nggak berhenti?
Jika itu terjadi di luar jadwal makannya, jangan buru-buru Bunda sodorkan botol susunya. Cari tahu lebih lanjut penyebab utamanya. Mungkin saja ia tidak nyaman dengan posisi popoknya, atau hanya kegerahan.
Menangis belum tentu berarti ia lapar. Untuk membentuk pola makan sehat pada balita, setop pemikiran bahwa menangis = lapar ya. Karena, biasanya, kebanyakan dari Bunda refleks memberikan camilan sehat favoritnya ketika si balita rewel.
Nah, setelah tahu poin ini, cek lebih teliti lagi ya, Bunda.
Jangan kebanyakan memberi makan saat Bunda khawatir dengan berat badannya
Inilah mengapa penting bagi Bunda untuk mulai memperkenalkan pola makan sehat sejak dini dan memantau berat badannya secara berkala serta kondisi fisiknya.
Datang ke posyandu terdekat sesuai jadwal itu perlu banget, Bunda. Jadi Bunda nggak mengira-ngira sebetulnya, berapa takaran makan yang tepat bagi bayi usia 3 bulan atau 6 bulan. Tentunya berbeda kan ya?
Perlu Bunda ingat, bahwa ukuran tubuh tak menentukan balita sehat atau nggak sehat. Si kecil mungkin susah gemuk, namun jika dinyatakan sehat ya nggak apa-apa. Mungkin balita anak tetangga memang lebih gembil dan montok ketimbang si kecil, sehingga terkesan lebih sehat. Tapi belum tentu balita Bunda lebih kurang sehat dari anak tetangga.
Ingat ya, bahwa kebutuhan dan kemampuan tubuh untuk menyimpan makanan pada masing-masing balita itu berbeda satu dengan yang lainnya.
Yang pasti, balita Bunda butuh gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. So, jangan hanya berorientasi pada bobot dan ukuran tubuh saja ya. Lebih baik jangan berlebih terlalu jauh dari rentang berat badan ideal, bisa-bisa si kecil obesitas!
Jangan lupa untuk menginfokan 4 kebiasaan demi membentuk pola makan sehat yang juga merupakan bekalnya untuk menjadi healthy eater saat dewasa ini ke Ayah dan juga pada babysitter ya, Bunda. Meski barangkali Bunda adalah seorang ibu bekerja di luar rumah, namun Bunda pastinya juga harus mengawasi dengan ketat.
Last but not least, pastikan si kecil terpenuhi kebutuhan gizinya melalui menu-menu MPASI-nya ya. Variasikan bahan-bahan MPASI-nya agar si kecil mendapatkan gizi terbaik dan tentu saja agar ia mengenal berbagai bahan makanan sehat yang baik untuk tubuhnya.

Bunda dapat menyontek 100 menu MPASI di buku Say Yes to 100 Homemade MPASI ini. Bisa didapatkan di toko buku, marketplace terkenal (Shopee dan Tokopedia), atau bisa juga memesannya langsung ke Stiletto Book melalui WhatsApp ke 0881-273-1411. Follow juga Instagram Stiletto Book agar mendapatkan update buku-buku terbaru.
Yes, jadi mulailah untuk memperkenalkan pola makan sehat sedari dini, dan terapkanlah kebiasaan ini agar si kecil bisa menyesuaikan dan tumbuh menjadi balita sehat.