“Setiap orang memiliki sisi entrepreneur dalam dirinya. Kita hanya bertugas untuk menggali dan menemukannya.” – Entrepreneur Talks – Herlina P. Dewi
Beberapa waktu yang lalu, #StilettoKepo membuka kesempatan buat follower Instagram Stiletto Book untuk menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis dan buku pada penulis buku Entrepreneur Talks, yang juga founder Stiletto Book Group, Mbak Herlina P Dewi lo!
Kamu ketinggalan? No worries, yuk simak tanya jawabnya berikut ini!
#StilettoKepo bersama Herlina P. Dewi, penulis buku bisnis Entrepreneur Talks
1. Stiletto Book
Pertanyaan pertama dari Stiletto nih. Mbak @herlinapdewi Berapa lama nih nulis buku ini? Barangkali Stilovers ada yang kepo nih karena mau nulis buku juga.
Herlina P. Dewi
Hahay, kurang lebih 6 bulan. Mayan cepet kan? ??
2. @radensahabatdhuafa
Suka duka menjadi entrepreneur itu apa sih, Mbak? Kok banyak yang bilang jadi entrepreneur lebih menyenangkan daripada bekerja? Terus kalau semua jadi entrepreneur, yang jadi pekerjanya siapa dong?
Herlina P. Dewi
Saya sih nggak pernah bilang begitu. Hahaha. Karena mau jadi entrepreneur atau profesional itu pilihan yang punya tantangan sendiri-sendiri. Jadi entrepreneur itu bebannya beurat karena kita jadi penanggung jawab utama roda bisnis terus berjalan. Satu yang paling saya syukuri adalah fleksibilitas waktu karena entrepreneur tidak harus bekerja office hours, bisa kapan aja termasuk tengah malam.
3. @bektiagustina
Dalam buku Entrepreneur Talks, seperti apa contoh sisi entrepreneur dalam diri setiap orang?
Herlina P. Dewi
Bahwa setiap orang itu punya MIMPI, jika dia memilih untuk meraih impiannya melalui jalan menjadi seorang entrepreneur, maka dia pasti bisa kalau dia mau menciptakan peluangnya sendiri dan mau kerja keras. Sifat mau belajar adalah hal utama yang harus kita miliki jika pengin mulai belajar bisnis.
4. @ameliahelen6
Mbak Herlina P. Dewi pernah ngalamin kegagalan dalam bisnis? Jika pernah, bagaimana cara Anda membangkitkan bisnis Anda kembali? Menurut Anda, bisnis apa yang menarik di era kini?
Herlina P. Dewi
Gagal sih enggak, Mbak, tapi bisnisnya stuck, pernah. Di buku (Entrepreneur Talks) tersebut, saya cerita selama 4 tahun menjalankan Stiletto Book, penerbitan saya sempat seperti jalan di tempat, bahkan sempat pengin saya tutup. Akhirnya saya bikin diferensiasi produk karena sudah mulai lelah berjuang di bisnis penerbitan. Alhamdulillah, hal itu membuka jalan terang karena saat ini Stiletto Living yang baru berusia 4 tahunan justru bisa jadi tempat bernaung 40-an pegawai.
5. @mentionsari
Bagaimana caranya mempertahankan bisnis di tengah gempuran persaingan?
Herlina P. Dewi
Terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang berkualitas prima. Deliver WOW service ke pelanggan untuk menciptakan pelanggan-pelanggan loyal yang membuat bisnis terus bertahan dan berkembang.
6. @bety_19930114
Bagaimana awal mula Mbak Herlina P. Dewi memutuskan untuk terjun di dunia bisnis?
Herlina P. Dewi
Awalnya karena saya pengin punya aktivitas yang benar-benar sesuai dengan passion saya (nulis). Jadilah tahun 2011 saya keluar kerja dan mulai bikin penerbitan buku yang ternyata sangat penuh dengan tantangan.
Untunglah kami pantang menyerah. Jadi, sampai sekarang kami masih eksis dan malah merambah ke bisnis lain.
7. @mitaroyya
Mbak Herlina P. Dewi, saya mau tanya. Apa bener kita harus keluar dari kerjaan kita kalau mau benar-benar bisa menjalankan bisnis yang sukses? Atau bisnis yang hanya sebagai sampingan saja tetap bisa sukses? Makasih, Mbak.
Herlina P. Dewi
Hahaha, suksesnya mau yang seperti apa nih? Karena definisi sukses beda-beda, Mbak Mita. Jika ukuran sukses bisa dilihat dari jumlah pegawai ataupun profit, maka menurut saya kuncinya adalah FOKUS dan mau TERUS BELAJAR.
Jika bisa membagi waktu dengan baik, enggak usah buru-buru keluar kerja enggak apa-apa, itu bisa dilakukan nanti kalau usaha sudah mulai terlihat berkembang. Saya dulu awal-awal nyambi juga, Mbak, dan praktis cuma tidur 4 jam setiap hari karena malamnya saya urus bisnis sendiri. Cerita lengkap ada di buku. Hahaha.
8. @utari_ninghadiyati
Mbak Herlina P. Dewi, bagaimana cara menggali dan menemukan sisi entrepreneur yang kita miliki? Terima kasih.
Herlina P. Dewi
Banyak-banyak belajar tentang bisnis dengan cara baca artikel atau buku, ikut talkshow-talkshow bisnis, ikut komunitas, atau at least, follow akun-akun Instagram yang inspiratif, lalu yang tak kalah penting, cari role model (seorang entrepreneur yang pengin banget dicontoh).
Selalu kelilingi diri kita dengan hal-hal positif dan open minded biar kita bisa terus belajar. Jadi, lama-lama jiwa entrepreneur kita akan terlihat.
9. @viehumaira
Mbak Herlina P. Dewi, kalo bisnis kita mandek baiknya tetap dilanjutkan dengan produk yang sama atau beralih ke produk lain ya?
Herlina P. Dewi
Kalau memang sudah maksimal banget berusaha membesarkan bisnis dan tidak mengalami kemajuan signifikan, menurut saya, bisa dicoba dengan produk lain, Mbak.
Yang paling penting justru mempertahankan semangat entrepreneurship-nya. Enggak apa-apa gagal di bisnis tertentu asal kita masih semangat mencari peluang baru. Daripada jungkir balik mempertahankan usaha yang udah mati suri, mending bikin baru dengan semangat dan target baru. Go fighting!
10. @ekaa_md
Gimana caranya menjangkau target market kita, Kak? Karena di dunia maya ini kan luas banget penggunanya. Gimana biar tepat sasaran gitu?
Herlina P. Dewi
Ada beberapa cara mengidentifikasi target market kita. Paling gampang kita bikin list tentang calon pelanggan, meliputi usia, jenis kelamin, pendapatan, tempat tinggal, dan hobi. Orang-orang yang masuk ke dalam list adalah target pasar kita. Ini akan berpengaruh ke bahasa yang kita gunakan, jam posting di media sosial, dan lain-lain.
Di buku Entrepreneur Talks, saya bahas tentang cara mengidentifikasi target market dan promo apa yang tepat.
11. @zein_zha
Mbak Herlina P. Dewi, tanya dong. Kita udah tahu kemampuan apa yang mau dikembangkan dalam berbisnis. Tapi masih kurang percaya diri, mau mulai ada saja alasan untuk menunda. Dan satu lagi, modal. Gimana sih caranya membangkitkan mood untuk terus berkarya? Modal juga, apakah harus pinjam uang ke bank, atau mungkin ada cara yang lebih baik?
Herlina P. Dewi
Kalau saya, cara membangkitkan mood yang paling oke adalah dengan mengelilingi diri dengan positive vibes. Follow orang-orang inspiratif, ikut komunitas, dateng ke talkshow-talkshow, baca buku, dan juga membangun tim yang solid dan kreatif. Pasti suntikan mood bagus akan datang dari segala penjuru. Hahaha.
Untuk modal, jika ada saudara atau orang tua yang bisa dipinjami modal, akan lebih baik. Sistemnya bisa pakai sharing profit biar yang meminjami juga ada untungnya meski hanya sedikit.
12. @sayektiardiyani
Mempertahankan ‘daya’ juang itu bagaimana, misal di saat Mbak Herlina ingin menyerah karena sepertinya bisnisnya nggak punya depan itu bagaimana? Dan bagaimana mendeteksi, apakah kita punya ‘bakat’ enterprener atau tidak? Benarkah kita punya? Ataukah kita hanya mau ikut-ikutan saja? Terima kasih, Mbak Herlina dan Stiletto.
Herlina P. Dewi
Mirip sama jawabanku untuk Kak @zein_zha, Mbak. Good vibes only, selalu dikelilingi orang-orang dan hal-hal kreatif (dengan ikut komunitas, baca banyak buku, punya mentor bisnis, dan lain-lain) untuk brainstorming. Hal ini akan membuat kita lebih semangat dan punya daya juang tinggi alias enggak gampang menyerah.
Ketika bisnis saya stuck, saya beruntung punya tim dan suami yang suportif. Saya juga baca banyak buku bisnis, sehingga tahu apa yang harus saya lakukan. Semoga membantu, Mbak.
13. @arleen315
Mbak Herlina P. Dewi, bagaimana cara bersaing saat kebanyakan customer hanya carinya atau pilihnya yang murah (mengutamakan harga) saja? Makasih, Mbak.
Herlina P. Dewi
Halo, Mbak Arleen, penulis idolaque! Kalau saya lebih menguatkan brand dan juga memberikan pelayanan yang susah dilupakan. Tim yang ramah, bonus-bonus sebagai surprise kecil di paket, pengiriman yang cepat, garansi kepuasan pelanggan jika ada komplain karena barang rusak, dan lain-lain. Jadi tidak fokus di produk saja, tapi menguatkan di sisi lain. Beberapa di antaranya adalah branding dan layanan yang oke, Mbak.
Nah, Stilovers, itu dia hasil obrolan follower akun Instagram Stiletto Book dengan Mbak Herlina P. Dewi, penulis buku Entrepreneur Talks–yang sudah beredar dan bisa kamu dapatkan di toko-toko buku Gramedia di seluruh Indonesia–dan juga founder Stiletto Book Group.
Luar biasa ya, suntikan ilmu dan semangatnya!
So, kamu mau mulai berbisnis, Stilovers? Pastikan kamu membeli dan membaca buku Entrepreneur Talks, karya Mbak Herlina P. Dewi ini ya!
Sampai ketemu di sesi #StilettoKepo bersama penulis berikutnya!