7 Tip Pumping ASI di Kantor untuk Ibu Bekerja

No Comments

Banyak ibu bekerja yang galau karena mau masuk kantor lagi dan meninggalkan si kecil dengan nanny atau di day care. Lalu, bagaimana dengan ASI ya? Bisakah ibu bekerja pumping ASI di tempat kerja? Yes, banyak hal yang perlu disiapkan sebelum ibu memulai kerja, terutama sih soal pumping ASI di kantor.

Memang begitulah kalau lagi berstatus new mom, punya tanggung jawab kerja di luar rumah, seperti kantor. Jatah cuti melahirkan sudah mau habis dan yeah, back to work! Jangan galau dan gusar ya. Jangan terburu-buru untuk keluar dari pekerjaan hanya karena alasan yang kurang atau tidak kuat. Periksa lagi alasan utama mengapa Bunda harus bekerja, seberapa besar pengaruhnya pada kehidupan pribadi Bunda, keluarga, dan manfaat yang dirasakan oleh orang lain.

Sebelum memulai kerja, agar ibu tidak khawatir ASI-nya cukup atau nggak, sebaiknya mulailah pumping ASI, begitu masa persalinan usai. Tabungan ASIP ini will come handy ketika nanti bayi Bunda mulai ditinggal bekerja. Ini juga mencegah agar Bunda nggak galau.

Lagi pula, memulai pumping ASI setelah melahirkan juga bisa memperlancar aliran ASI sehingga payudara nggak mengalami mastitis. Ini berarti Bunda juga akan perlu untuk pumping ASI selama berada di kantor atau tempat kerja. Karena pekerjaan dan kondisi kantor setiap ibu tidak sama, tentu saja tantangannya juga bisa berbeda-beda. Jadi yuk, intip tip pumping ASI di kantor ala Stiletto Book berikut ini.

Tip Pumping ASI di Kantor

Tip Pumping ASI di Kantor untuk Ibu Bekerja

1. Siapkan “alat perang”

Alat perang yang dimaksud di sini adalah alat atau barang apa saja yang mendukung untuk proses pumping ASI.

Apa saja alatnya?

  • Alat pumping ASI yang sudah streril. Mulai dipersiapkan adaptor pompa ASIP-nya jika memakai pompa elektrik, power bank jika mati listrik masih bisa memompa ASI, part-part cadangan dari pompa ASI, seperti difragma, cylinder cover, valve, selang, dan lain-lain.
  • Nursing cover
  • Blue ice/ice gell pack, agar ASIP terjaga di suhu yang aman
  • Tisu basah (non alkohol)
  • Tisu kering
  • Plastik / botol ASIP (kalau plastik harus yang BPA free ya)
  • Handphone (agar bisa pumping sambil memandangi foto atau video call si kecil di rumah)
  • Coller bag, yaitu tempat membawa ASIP dari kantor ke rumah dan bisa juga dijadikan tempat ASIP jika tidak ada kulkas/chiller di kantor. Coller bag-nya diberi blue ice/ice gell pack.

2. Memulai pumping ASI dengan berdoa dan pikiran positif

Mengapa? Karena akan mempengaruhi jumlah ASI yang dihasilkan.

Dengan berdoa dan pikiran positif akan membuat energi yang luar biasa rileks dan bisa memperlancar LDR (Let Down Reflex) atau refleks oksitosin. LDR merupakan reaksi alamiah yang menjadi sinyal pengeluaran hormon oksitosin, yakni hormon yang akan menimbulkan kontraksi terhadap sel-sel sekitar alveoli, sehingga ASI mengalir ke arah puting.

Mulailah pumping ASI sambil memberikan sugesti positif pada diri sendiri. Bunda bisa menanamkan sugesti seolah-olah sedang berkomunikasi dengan anak seperti, “Sekarang Bunda mau pumping ASI untuk (nama anak). Semoga ASI-nya membuat kamu selalu sehat dan tambah cerdas.”

3. Buat jadwal

Buat jadwal sangatlah penting. Setidaknya 2-3 jam sekali untuk pumping ASI, agar ASI terus diproduksi cepat dan hasilnya banyak juga. Beritahu juga partner kerja, jika Bunda harus menjauh dari meja kerja.

Ibu bekerja dalam film Hollywood - Novalee Nation

4. Siapkan air minum dan camilan favorit

Di saat pumping ASI, sediakanlah minuman dan camilan kesukaan. Karena proses pumping yang menyita banyak kalori, biasanya disaat pumping akan terasa haus dan lapar.

5. Siapkan foto atau video call si kecil

Kenapa pakai bawa foto atau video call si kecil? Well, ternyata menurut penelitian, kalau sedang pumping ASI dan melihat foto atau video call si kecil, maka hal itu bisa memberikan sinyal oksitosin untuk keluar dan pumping pun lancar lo!

6. Menonton video atau mendengarkan musik kesukaan

Lagi banyak kerjaan di kantor, lupa kalau Bunda juga butuh hiburan sedikit agar ASI tetap lancar?

So, sewaktu proses pumping ASI, Bunda bisa sambil menonton video-video yang bermanfaat, seperti seminar parenting agar wawasan mengasuh anak bertambah, atau web series yang durasinya sebentar per episodenya.

Kalau tidak suka menonton, bisa mendengarkan musik kesukaan. Dijamin proses pumping ASI dan setelahnya akan lebih rileks.

Meski Sudah Punya Anak, Ini Dia 5 Alasan Ibu Tetap Bekerja

7. Simpan ASIP dengan aman

Jika sudah selesai pumping ASI, simpanlah ASIP ke plastik ASIP (BPA free) atau botol kaca ASIP, dan itu masukkan ke dalam coller bag yang sudah diisi dengan ice gell pack atau kulkas (bagian paling dalam dari kulkas ya).

Nanti setelah sampai rumah baru dimasukkan ke freezer. Sebaiknya tidak memasukkan hasil ASIP langsung ke freezer ya, karena suhunya belum sama dengan freezer. Jadi, masukkan dulu ke kulkas biasa/chiller baru deh ke freezer setelah dingin.

Jangan lupa beri tanggal dan jam pumping ASI, dan berapa mililiternya, untuk catatan kita. Ingat, first come first out ya.

Nah, itulah tip pumping ASI yang menyenangkan ala Stiletto Book.

Kadang banyak orang yang bertanya setelah Bunda melahirkan,”Kok enggak resign aja dari kerjaan? Masih kecil bayinya gak kasihan ditinggal kerja?”

Kenapa Bunda Harus Bekerja

Tenang, Bunda. Enggak perlu baper. Pertanyaan sejenis itu akan mampir pada setiap ibu baru, baik yang bekerja maupun tidak bekerja. Untuk dapat menghadapinya, buku dari Stiletto Book yang berjudul Kenapa Bunda Harus Bekerja? ini sangatlah tepat akan bisa membantu. Carilah jawaban atas segala kegundahan, kecemasan, dan pertanyaan Bunda sebagai seorang ibu bekerja.

Jadi, jangan keburu stres sewaktu jatah cuti melahirkan sudah habis. Baca buku ini dulu, dan ikhlas serta mainkan peranmu sebagai bunda dan istri yang baik untuk anak dan suami tercinta.

Happy to be mommy yah, Dear!

Jangan lupa follow akun Instagram Stiletto Book agar nggak ketinggalan update dan info buku terbaru. (Pay)

Your Thoughts